.png)
.png)
.png)
Masjid Agung Baitunnur Blora
Tentang
Masjid Agung Baitunnur merupakan masjid yang menjadi pusat penyebaran dan pengembangan agama Islam tertua di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Masjid ini berdiri di sebelah barat Alun-alun Kota Blora, tepatnya di Kelurahan Kauman, Kecamatan Blora, yang berdekatan juga dengan kompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora.
Kompleks masjid terdiri atas bangunan induk yang memiliki atap bersusun tiga, dan serambi. Selain digunakan sebagai sarana beribadah, Masjid Agung Baitunnur menjadi salah satu tujuan wisata religi. Hal ini didukung dengan adanya makam Sunan Pojok, yang lokasinya tidak jauh dari masjid.
Masjid ini memiliki beberapa artefak kuno yang menjadi keunikannya, seperti mimbar dari kayu berukir, maksurah, dua buah beduk, prasasti berhuruf Jawa di atas ambang pintu masuk ke ruang utama, dan angka 1892 di daun pintu.
Sejarah berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora bermula pada tahun 1774. Pada masa itu, masjid ini didirikan oleh Raden Tumenggung (RT) Jayeng Tirtonoto, yang memerintah Kabupaten Blora di bawah Kasunanan Surakarta. Tahun pendirian masjid ditandai dengan sengkala “Catur Ing Pandhita Sabdaning Ratu”, yang artinya 1774.
Sengkala adalah angka tahun yang disimbolkan dengan kata-kata, gambar, atau benda. Meskipun pada masa pemerintahan RT Jayeng Tirtonoto, masjid telah memiliki bedug, tetapi belum terdapat mimbar katib.
Fasilitas
Masjid Agung Baitunnur di Blora menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan jamaah dan pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia di masjid ini :
1. Tempat Ibadah
2. Serambi
3. Bangunan Induk
4. Artefak Kuno
5. Tempat Parkir
Daya Tarik
Masjid Agung Baitunnur di Blora memiliki sejarah yang kaya dan daya tarik yang membuatnya patut dikunjungi. Berikut adalah beberapa hal yang menjadikan masjid ini istimewa :
1. Sejarah Berdiri
Masjid Agung Baitunnur berdiri sejak tahun 1722 Masehi, menjadikannya salah satu masjid tertua di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sejarah panjangnya mencakup peran sebagai pusat penyebaran dan pengembangan agama Islam di masa lalu.
2. Lokasi Strategis
Terletak di Kelurahan Kauman, dekat dengan Alun-alun Kota Blora, masjid ini berada di jantung kota dan mudah diakses oleh pengunjung. Kompleks masjid ini juga bersebelahan dengan Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora.
3. Arsitektur dan Artefak Kuno
Masjid Agung Baitunnur memiliki bangunan induk dengan atap bersusun tiga. Pada bagian puncaknya terdapat mustaka dari logam. Di dalam masjid, terdapat artefak kuno seperti mimbar dari kayu berukir, maksurah, dan dua buah beduk. Prasasti berhuruf Jawa di atas ambang pintu masuk ke ruang utama dan angka tahun 1892 di daun pintu menambah nilai sejarah dan keunikan masjid ini.
4. Makam Sunan Pojok
Tidak jauh dari masjid, terdapat makam Sunan Pojok, yang diduga sebagai pendiri masjid ini. Keberadaan makam ini menambah nilai spiritual dan sejarah bagi pengunjung.
5. Kegiatan Keagamaan
Selama bulan Ramadan, Masjid Agung Baitunnur menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kajian Kitab Kuning, takjil buka puasa, salat Tarawih, tadarus Alquran, dan pengajian Nuzulul Quran. Ini menjadikan masjid ini sebagai tempat yang ramai dan penuh makna selama bulan suci.
